Jakarta, 6 September 2025 – Jagat media sosial ramai membicarakan kabar temuan “black mamba” di rumah politisi Ahmad Sahroni yang sempat dijarah massa. Istilah “black mamba” dalam isu ini merujuk pada alat bantu seks berwarna hitam, yang disebut-sebut ditemukan di lokasi kejadian.
Kabar ini beredar luas setelah sebuah foto menunjukkan benda hitam menyerupai mainan seks di antara barang-barang yang berserakan. Beberapa warganet bahkan langsung mempercayai narasi tersebut.
“Saat chaos di rumah Ahmad Sahroni kenapa ada black mamba,” tulis salah satu akun di platform X (dulu Twitter).
Namun setelah ditelusuri lebih jauh, klaim tersebut tidak benar alias hoaks.
Penelusuran Foto: Bukan dari Rumah Ahmad Sahroni
Melalui reverse image search di TinEye dan Yandex, foto yang beredar ternyata bukan berasal dari rumah Ahmad Sahroni.
- Foto itu pertama kali muncul di media sosial pada 6 Agustus 2020.
- Gambar yang sama juga pernah digunakan untuk menyebarkan disinformasi terhadap tokoh Hamas, Ismail Haniyeh, setelah insiden ledakan di Teheran pada 31 Juli 2024.
- Lebih jauh lagi, foto tersebut diketahui berasal dari ledakan pelabuhan Beirut tahun 2020 yang menghancurkan sebagian besar kota dan rumah warga, termasuk milik seorang artis Lebanon.
Dengan demikian, benda yang disebut “black mamba” dalam narasi viral tidak ada kaitannya dengan rumah Ahmad Sahroni.
Apa Itu Black Mamba yang Sebenarnya?
Perlu diketahui, istilah black mamba sejatinya bukan merujuk ke mainan seks, melainkan salah satu spesies ular paling mematikan di Afrika.
- Nama ilmiah: Dendroaspis polylepis
- Habitat: savana dan hutan Afrika bagian timur hingga selatan
- Karakteristik: bisa sangat kuat, agresif bila terancam
- Julukan: salah satu ular tercepat di dunia, dapat meluncur hingga 20 km/jam
Menurut National Geographic, bisa ular black mamba mampu membunuh manusia dalam waktu singkat jika tidak segera mendapat penanganan medis. Reputasi ular ini bahkan melegenda dalam berbagai mitos Afrika.
Kabar adanya “black mamba” di rumah Ahmad Sahroni dipastikan hoaks. Foto yang beredar merupakan materi lama tahun 2020 dan tidak terkait dengan peristiwa penjarahan rumah Sahroni baru-baru ini.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap misinformasi di media sosial dan melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi.
